"There is an innocence in admiration; it is found in those to whom it has never yet occurred that they, too, might be admired some day."
Inspirasi ini Saya tangkap & tuliskan saat bersiap-siap ke kantor mengenai Anda, sahabat saya yg baik. Teringat reuni dengan beberapa teman lama beberapa saat lalu, Saya terkagum bagaimana waktu bisa mengubah banyak hal. Untuk Saya mungkin dari jumlah rambut yang tersisa di kepala, utk rekan lainnya mgkn postur "b" alias perut yang tambah maju :), ganti mobil, ganti gaya rambut, ganti rumah, tambah anak, waduh, pokoknya macam-macam.
Kebanyakan kita yg tinggal d ibukota, berpendidikan cukup, dan berkarier, paling tidak selama hidup hampir dipastikan sudah minimal satu kali bertemu dgn tokoh yg kita kagumi. Entah itu selebriti, konglomerat, cendikiawan, maupun tokoh2 terpandang lain yg mewakili "level" popularitas & pengaruh yg bbrp tingkat jauh d atas "level" kita saat ini.
Ketika merenungkan hal ini, saya menangkap tiga perbedaan manusia, yaitu :
1. mereka yang menjalani panggilan hidupnya,
2. mereka yang berkompromi dengan panggilan hidupnya,
3. mereka yang hidup secara reaktif tanpa tujuan.
Ada yang bingung apa hubungannya dengan jumpa fans? Mari diperjelas ..
Ketiga (koq mundur? Yang kurang ideal dulu gpp ya..)
===============================
GOLONGAN KETIGA, adalah mereka yg berjumpa tokoh idola tanpa sengaja krn inisiatif tokoh atau pihak ke-3, sama bukan dari inisiatif & kompetensi ybs.
Mungkin krn ada undian atau reality show. Ada/tdknya org tsb tdk berkaitan erat dgn si tokoh. Bertemu secara kebetulan & amat kecil peluang pertemuan serupa akan berulang.
Begitu juga mrk yg hidup tanpa mengerti tujuan, mrk cenderung hidup secara reaktif. Jika ada trend dlm karier, mode, sd hal2 tdk terpuji mrk mudah ikut2an, maklum tdk punya tujuan pasti, jadi siapa yg lewat diikuti begitu saja. Mrk umumnya tdk berpengaruh signifikan bagi sesama & seiring waktu yg melaju cepat, hidupnya berlalu begitu saja. Seperti pepatah, "Hidup manusia bagai uap, kini ada, besok tak ditemukan lagi".
Kedua
=======
GOLONGAN KEDUA, adalah mereka yg berjumpa dgn tokoh idola atas usaha sendiri & krn kekagumannya, tp mrk sendiri menjalani hidup yg berbeda arah dgn sang tokoh meski hidup mrk relatif lebih teratur & mapan.
Saat jumpa fans mrk begitu heboh & emosional, tapi setelah berpisah, mrk pulang ke tmpt masing2 & hidup mrk hampir tdk berubah.
Mrk tdk terlalu reaktif. Karena kekagumannya akan sang idola, sebagian mrk menyimpan dambaan utk menjadi spt sang tokoh, namun kekhawatiran2 menahan langkah mrk. Takut dicemooh/ditolak, takut melarat, takut kaya dll (ada ya yang takut kaya? Hehe)
Saya merasa masih ada dlm bilangan kedua ini. Saya merenungkan pepatah ini, "Mrk yang mendua hati tak akan tenang hidupnya" dan "seperti semak belukar menghimpit benih, demikian kekhawatiran & godaan menghimpit benih perkataan Tuhan hingga mati & tdk bertumbuh dan tdk berbuah".
Terdengar atau tdk, Tuhan memperkatakan sesuatu atas hidup kita saat kita terlahir, spt saat Ia berkata, "Jadilah terang", saat Ia mencipta, Ia memperkatakan tujuan ciptaan tsb. Beliau bersedih melihat banyak org nampak "sukses" dan "makmur" namun tdk memenuhi perkataan-Nya. Adakah kita mencari tahu disuruh menjadi apakah kita olehNya?
Pertama
=======
GOLONGAN PERTAMA .. Manusia2 pemberani ini merespon kekaguman mrk dgn memantaskan diri mrk hingga tiba saat berkah itu dimana krn alasan profesi mrk "diharuskan" bertemu dgn tokoh2 idola mrk. Sebagian malah bertemu krn sedemikian kompeten hingga sang tokoh mencari mrk krn mrk "dibutuhkan". Biasanya pertemuan itu akan terulang lagi bahkan lebih sering & diskusinya akn lebih bermutu.
Sama spt golongan 3 & 2, mrk tentu bahagia & terharu. Namun apa yg berbeda?
Mereka memberanikan diri utk melesat melampaui sekedar kekaguman dan keinginan bertemu. Mrk menemukan tujuan perjalanan mrk dan itu seringkali bukanlah sekedar utk menjadi spt tokoh yg mrk kagumi. Mrk menemukan perkataan Sang Pencipta, mentaati dorongan hati & berani mempercayakan diri pada Dia yg memanggil mrk. Mrk berani percaya bahwa Dia setia & sesederhana itu .. mrk bertindak.
Tuhan yg baik itu berjanji bahwa siapa mencari Dia sepenuh hati mrk akn menemukan Dia.
Duh, ketemu Tuhan? Ada yg berpikir itu terlalu klise, ada yg blm apa2 sudah pingsan ketakutan.
But don't you know? Tuhan Sang pencipta bumi ini pun ingin kita "membumi". Bertemu Tuhan, ternyata bukanlah hal yg terlalu klise, apalagi jauh dari jangkauan. Bahwa pertemuan itu adalah atas seijin beliau ..memang benar, namun saat kita mengalaminya, hal itu bisa saja begitu dekat & simple hingga kita tak menduganya, mungkin lewat email yg kita baca, reklame yg terlintas di perjalanan, apapun. Namun satu hal yg pasti Ia berjanji bahwa saat kita berjumpa dgn Nya, hal yg pasti menjadi tanda yg akan tinggal dlm hati kita adalah :
1. Diberitahukannya hal2 besar yg tdk kita ketahui sebelumnya.
2. Diberitahukannya apa yg harus kita katakan di dpn para "penentang".
3. DiantarNya kita ke "Tanah Perjanjian", ke tempat (lokasi, posisi, otoritas, komunitas, dll) dimana Ia mau kita berada.
Dan krn jari jemari lentik saya sudah pegal, Saya hanya ingin mengingatkan bhw semua janji Tuhan mengarahkan kita utk memiliki perjalanan hidup penuh semangat, tak peduli apa tantangan & duka yg menjadi polisi tidur nya, dilema yg menjadi persimpangannya & masalah yg menjadi tikungan tajam nya.
Semoga esok kita bak tersadar dari mimpi bahwa telah Tuhan pertemukan kita dgn org2 besar dlm perjalanan kita menuju rencanaNya yg terbesar.
Blessings
from your exhausted BB-typing Illustrator
Felix Zhao
No comments:
Post a Comment