"We're all in a journey in paths where love showers us, salvation & hope appear out of nowhere, if we only stop a while and take a closer look .."

Tuesday, December 17, 2013

Mimbar (probably my shortest blog ever)

Aku mengenal seorang aktivis gereja yg menyindir pahit pegawainya yg usai berkabung dan menemani anak bayinya berobat hanya lantaran waktu absen nya tidak menghasilkan apa2 utk perusahaan..

Aku pernah bekerja di bbrp tempat yg hampir tiap hari mengadakan ibadah bersama..

Aku mengenal mrk yg memberi janji kosong di saat paling tepat yaitu saat sesamanya paling memerlukan .. dan mrk merasa berjasa..

Aku mengenal mrk yg tanpa hubungan darah menganggap si lemah dan buruk rupa sbg saudara, memberi kata namun juga sarana utk berusaha dan kembali tegakkan kepala..

Apa yg kupelajari dari semua?

...

Dlm hidup ibadah dan sembah terbesar adalah di luar sana..

Sedangkan mimbar..
tetap hanya akan menjadi mimbar :)

Tuesday, July 16, 2013

Jangan Meremehkan Sebuah Koin!


Pagi ini saya bangun dengan perasaan tidak enak. Bagaimana tidak, sudah hampir seminggu saya tidur di atas pukul 2 pagi krn beberapa project yang ditangani sekaligus. Maklum, sdh lepas dari meja kantoran & hrs menciptakan "kestabilan" yang baru :) Pagi itu mendadak istri mengeluh tidak enak badan dan Saya sarankan dia berbaring sejenak utk memulihkan tenaga. Dgn tubuh Saya sendiri yang meski baru bangun tidur namun serasa digebuki org se-RT, saya mencoba menawarkan bantuan yang mungkin akn meringankan derita kekasih hati yang lelah menjaga anak2 kami yang imut2 & sdg aktif2nya ini.  Saat ini "the older boy " berusia 4.5 tahun & his baby boy 1 tahun, jika mrk sdg main berdua rasanya seperti melihat boneka kelinci baru dipasangi baterai Energizer baru!! Terus! Terus! Terus!... :D

Kembali ke bantuan tadi, saya memutuskan memberi resep warisan leluhur yang meski sarat kontroversi namun terbukti manjur..KEROKAN!!Maka lanjutlah Saya dgn segenggam iman, meski rasanya justru ingin berbaring & dikeroki, kini saya menjalankan giliran & bagian Saya dahulu.  Mungkin ini yang namanya jadi pelaku Firman :)Selanjutnya kesibukan sehari2 nampak seperti biasanya.  Namun sesuatu yang berbeda muncul menjelang malam hari.

Setibanya istri di rumah, ia menceritakan kisah ini.  Supaya Anda tidak bingung ijinkan Saya menjelaskan bahwa istri saya tengah menjalani serangkaian terapi pada tulang belakang nya yang belakangan menimbulkan nyeri pada posisi2 tertentu.  Ternyata hari itu saat diterapi ia diberitahukan bahwa terapi tidak dpt dilakukan maksimal apabila pasien kerokan karena sejumlah pembuluh darah mengalami pecah. Sebagai kompensasi klinik tersebut tetap menjalankan terapi yang lebih ringan, tanpa dipungut bayaran sama sekali & sisa jatah terapinya tidak berkurang utk pertemuan berikutnya.Perlu Saya jelaskan di sini bahwa nilai / harga terapi per sesi nya saat ini cukup mahal bagi kami yang secara keuangan sedang berjuang.  Dan bagi kami kejadian tak terduga hari itu menjadi semacam mukjizat yang cukup besar.  Semua karena kerokan beberapa jam sebelumnya,

Saya tertegun dan merenungkan pelajaran indah ini:

Menjadi manusia yang terbatas ruang & waktu sekilas nampak tidak menyenangkan, namun dalam ketidaktahuan akan apa yang bakal terjadi itulah kita dpt mensyukuri hal-hal yang kemudian terjadi dan menjadi mawas diri di dalam menjalani kisah-kisah kehidupan selanjutnya.  Menaruh harap & percaya pada Tuhan yang pasti takkan salah berencana, kita dapat memilih melakukan yang terbaik di saat pilihan yang lebih "rendah" nampak masuk akal & bisa diterima.

"Do With ALL Heart, It's Always Worth It"

Ahli terapi uang logam
Felix Zhao

Sunday, May 5, 2013

ARE YOU CRAZY?!!

* See this writing in Bahasa (baca versi Bahasa Indonesia)

"Faith is to believe what you do not see; the reward of this faith is to see what you believe."
Saint Augustine 

"A man of courage is also full of faith."
Marcus Tullius Cicero 

!!WARNING!!
*the word "crazy" in this post are of positive meaning: "to become unusually different"


crazy /ˈkreɪzi/adjective (crazier, craziest)...extremely enthusiastic:example: I’m crazy about Cindy ; (of an angle) appearing absurdly out of place or unlikely:
Phrases: "like crazy": to a great degree; very intensely:example: we are just working like crazy


This blog was written when many people are waiting for the premiere of the movie "Man of Steel", one of the latest big screen adaptation of the ultimate fictional superhero, Superman. Latest special effects and a deeper storyline are implied through the footage / trailer. I was one of them, especially after knowing that Hans Zimmer will be working on the soundtracks. How would it be when my "uncle" re-create a masterpiece as unforgettable as the "Superman's March" by John Williams, an old times soundtrack genius who's also had monumental success in working on Indiana Jones and Star Wars.

Christopher Reeve was probably one of the most memorable Superman actor in history, Bryan Singer, director of Superman Returns claimed that Brandon Routh, who got to play Superman in his movie has a close similarity with the late Mr. Reeve in terms of creating a perfect & unique  "combination of vulnerability & confidence" which depicts this superhero that's publish for the first time in  1938.


For all you movie & showbiz enthusiasts, there should be a notion about a phenomena in which a very powerful role "killed" (the carier of) the actor/actress.  No matter how hard they try, people will always remember them as a certain figure and they can never move on or be successful in any other role afterward.  As far as my limited sights can be, I can mention several roles & names of these "victims", they are - to name a few - Anakin Skywalker/ Darth Vader in Star Wars II, Attack of The Clones and Star Wars III, Revenge of The Sith, portrayed by Hayden Christensen, and the most obvious, Christopher Reeve the actor of the unmatched charismatic fiction figure ever, Superman.

The same thing happened to James Caviezel, the actor of the person with the greatest in magnitude and most consuming name in my opinion, Jesus Christ in The Passion of The Christ.  Not only known, admired, even worshiped by so many in the world, the power & influence of the name extends way much longer through history of man, much more than Superman. If Superman was considered a heroic figure, so many considered Jesus Christ as truly a hero, even a Savior. If a Superman actor would have been so admired & loved, anyone portraying Jesus would be both awed & excommunicated.

During the offer of Jesus' role, director Mel Gibson had warned that this role would hurt Caviezel's acting career whose then was rising after portraying fictional Private Witt, a US soldier in a World War II movie, Thin Red Line.  In the making, Caviezel who had to learn Aramic (Jesus' traditional language) went to serials of trials including shoulder dislocation during the "via dolorosa" scene, hypothermia during crucifixion scene,  hit by sharp whip, and ultimately  struck by lightning!

Big roles requires big decision, and that applies also outside showbiz. It's not enough just being sensational, big decision is measured by its distance from things many considered "normal" or common. Is it a norm- breaking decision?  How crazy are we?  Odinary "safe" decisions are not designed to transport people to greatness and by this I'm also referring to the lack of courage to decide.  
Those who have discovered their calling can never be satisfied by ordinary results.  An entrepreneur can never find peace working in a system offering fixed & measured income, meanwhile an accountant in charge of accountability would soon loose his sanity once forced to do a marketing jobs which is constantly risk taking, using the box called "out of the box".

To become truly alive, one should find his / her calling.  You can never be excited living outside your calling.  By saying about being alive or living, I was referring to a Javanese word (NOT :D) "passionate".  God has installed a specific calling inside your very being and your passion is both the detector   & indicator.   


You might ask, "What's the difference between passion and the excitement in yielding incomes?" Surely, anything that brings the flow of money right into our wallet would ease our mortal lives, it opens more opportunities & options.  I won't blindly deny that more money might make us happy (without entering struggle and sacrifices into the equation).  But though money can drive & motivates you, though wealth can be your goal & measurement of achievement, your "pride  & joy", it's the fulfillment of calling that can make your life perfect & whole.  No wonder many people haven't stop the search even when they look wealthy & successful.  Because your assets might leave you, but your calling is eternal.  Your passion can even stand the test of time and survive long after you finish your life's pilgrimage on earth.  How can you find you calling?  Time to ignore what's normal and heartily dare ourselves to take these statements into account:



"Discussing the purpose of life would be irrelevant without believing that you're  created.  Finding your calling is pointless without the awareness that someone is calling you.  Your search of life's fullness is an absurd rhetoric in the void of the universe IF you won't embrace & allow yourselves to experience that fullness, a divine appointment with God."


Grasping God's love to us mankind is probably the deepest & hardest thing to do, even though the experience is right there, in our lives, every second.  How about you?  At least that's what I've experienced.  Each time I was drawn (or re-drawn) nearer by and to him, I can somehow sense beyond explanation that I was "aimed" to a better destination.  And most of the time I find it hard to explain what that destination would be or would be like neither can I tell in exact where the path is leading me to.


Nevertheless, one fact is clear, "crazy" people never view his/her life as the most significant. They are too crazy & too buzy to be narcissistic.  Whether it's a brainwashed terrorist or an extremely generous philanthropist, they 're focused (and most times obsessed & consumed) with an ideal and/or (other) people.


To those obsessed in making God happy & enriching the lives of others, their earth axis have moved outside them.  That enables their life's "planet" to rotate with more spaces for far more wealth, purchase powers, and invincible compassion. The rotation will eventually increase in million times momentum, devouring anything standing in its path.  This selfless rotating world creates an enormous gravity, pulling weak floating aimless souls, overshadowing and nourishing them.


Before leaving this earthly life,  Christopher Reeve had become more that an ordinary actor with a dusty old story of great roles and acts inside a cupboard.  Reeve was memorized as a strong & inpiring person just like the hero he portrayed.  Hayden Christensen was still in the business, finishing at least a widescreen movie every year without an absence after his role ended in Star Wars, he also takes many  commercial roles for notable brands.  Jim Caviezel, still living from acting, doing fine roles in box office movies.  Though he might not be the most popular in man's eye, Caviezel had accepted the role of the suffering Christ and had made the Risen Christ the main story of his life.

These three actors had made a huge decision and had performed a certain measure of craziness, courage, and faith. Which area of your life that you think you should be crazier?  Whether it's a dream of a successful business, a dream profession, a soul mate, or any other things you've considered larger than life, it's time to stop glancing outside the stall glass, stop flipping your wallet wondering whether or not you're able to pay the price.  It's time to ask God who had not only act but truly performed the suffering and sacrifice on our behalf and for our sake that we'd be enabled to follow his "crazy" love & passion.


"Because just like Christ, The Firstborn, only the craziest live life to the fullest and furthermore embrace eternity."


Crazy Blogger,
Felix Zhao

Tuesday, April 30, 2013

Gila??!

File:Superman.jpg
* Lihat versi bahasa Inggris (view in English)
"Faith is to believe what you do not see; the reward of this faith is to see what you believe."
Saint Augustine 




"A man of courage is also full of faith."

Marcus Tullius Cicero 


!!PERINGATAN!!
*semua kata "gila" dalam post ini berkonotasi positif yaitu: "secara tak tersaingi mampu melampaui hal-hal yang wajar"




crazy

 /ˈkreɪzi/
adjective (craziercraziest)...





  • 2extremely enthusiastic:example: I’m crazy about Cindy[in combination]:example: a football-crazy bunch of boys
  • 3(of an angle) appearing absurdly out of place or unlikely:example: the monument leant at a crazy angle




Phrases

like crazy

to a great degree; very intensely:example: we are just working like crazy

Saat blog ini ditulis banyak orang sedang menanti pemutaran perdana film layar lebar "Man of Steel", salah satu adaptasi layar lebar terbaru dari tokoh fiksi superhero nomor satu, siapa lagi kalau bukan Superman.  Special effect terbaru dan jalan cerita yang lebih dalam, itulah yg disiratkan melalui cuplikan / trailer nya.  Saya termasuk salah satu dari mereka, terlebih setelah mengetahui bahwa musik latar film kali ini akan digarap pula oleh Hans Zimmer.  Penasaran rasanya bagaimana "paman" Saya yang satu ini akan mengisi bagian yang selama ini didominasi oleh rangkaian nada tema Superman sejuta umat yang digarap oleh John Williams, jenius soundtrack dari generasi sebelumnya yang juga sukses secara monumental dalam menggarap soundtrack untuk film Indiana Jones & Star Wars.

Christopher Reeve mungkin adalah salah satu pemeran tokoh Superman yang akan dikenang dalam sejarah, Bryan Singer, sutradara film Superman Returns mengatakan bahwa Brandon Routh, yang berhasil lolos seleksi sebagai pemeran Superman dalam film garapannya tersebut memiliki kemiripan yang amat dekat dengan Alm. Reeve dalam menciptakan kesan "kombinasi rasa percaya diri & rapuh" yg unik dan sempurna menggambarkan tokoh super yang komik nya pertama kali diterbitkan tahun 1938 ini.


Bagi Anda yang antusias terhadap film & industri hiburan pasti mengetahui fenomena dimana tokoh yang diperankan "membunuh" karier dari pemerannya, maksudnya setelah seorang aktor / aktris memerankan seorang tokoh maka impresi mahakuat yang diciptakan oleh tokoh tersebut "melahap" sang pemeran, sehingga meskipun sang pemain mengerahkan seluruh kemampuan akting nya, ia tidak dapat lagi sukses "beranjak" memerankan tokoh lain.  Sebatas pengamatan Saya (yang sebenarnya terbatas), kasus ini terjadi pada pemeran Anakin Skywalker/ Darth Vader dalam film Star Wars II, Attack of The Clones dan Star Wars III, Revenge of The Sith yaitu Hayden Christensen, dan yang paling jelas adalah nasib Christopher Reeve setelah memerankan tokoh fiksi yang kharismanya mungkin tak tertandingi siapapun di dunia, Superman.

Hal yang sama pula dialami oleh James Caviezel yang memerankan tokoh yang dalam pandangan Saya memiliki nama yang paling berat untuk diperankan, Yesus Kristus dalam Passion of The Christ.  Bukan hanya dikenal, dikagumi & bahkan dipuja oleh begitu banyak orang didunia, kekuatan nama ini mencakup rentang waktu yang jauh lebih panjang dibandingkan Superman.  Jika dikatakan bahwa Superman merupakan figur gambaran seorang pahlawan & penyelamat, maka bagi begitu banyak orang Yesus Kristus adalah sungguh-sungguh Penyelamat.  Jika pemeran Superman akan begitu digemari dan dicintai, pemeran Yesus Kristus akan digemari sekaligus dikucilkan.


Sejak awal penerimaan peran Yesus Kristus, sutradara Mel Gibson telah memperingatkan bahwa peran ini akan mencederai karier akting Caviezel yang saat itu tengah menanjak setelah memerankan Private Witt dalam film berlatar Perang Dunia II, Thin Red Line.  Dalam proses pembuatan Passion of The Christ sendiri, aktor yang diharuskan mempelajari bahasa Aram (bahasa percakapan jaman kisah Kristus) ini melalui begitu banyak "cobaan" di antaranya dislokasi tulang bahu saat pengambilan gambar peristiwa "jalan salib", hipothermia saat adegan penyaliban, dan akhirnya sambaran petir!

Tidak hanya dalam dunia seni peran, jika kita hendak memainkan peran yang besar, kita dituntut mengambil keputusan besar.  Keputusan besar di sini bukan semata sensasional, namun lebih kepada jarak nya dari garis normal / kewajaran, seberapa tidak normal nya kah keputusan kita?  Seberapa "gila" kah kita?  Tidak ada keputusan biasa ataupun "aman" yang dapat membawa kita menjadi pribadi besar, termasuk di dalamnya sikap tidak berani / bersedia memutuskan langkah.  

Seseorang yang menemukan panggilannya tidak akan merasa cukup dengan pencapaian biasa.  Seorang pengusaha tidak akan tenang batinnya jika dipaksa bekerja di bawah sistem & pendapatan yang "tertakar", seorang akuntan yang terbiasa menjaga akuntabilitas akan segera kehilangan kewarasannya jika dipaksa bekerja sebagai marketing yang santapan hariannya adalah risk taking & pakemnya adalah "jangan pakai pakem".


Untuk sungguh-sungguh "hidup", seseorang perlu menemukan panggilannya, "calling" nya.  Anda tidak dapat bersemangat menjalani sesuatu yang bukan calling Anda.  Dengan mengatakan "hidup" Saya hendak men-sinonimkannya dengan kata Jawa, "passionate" (ada yg ketawa..).  Tuhan menaruh calling yang spesifik dalam diri Anda, dan passion/gairah Anda adalah indikator & detektornya.  


Mungkin Anda bertanya, "Apa bedanya dengan jika kita semangat mencari uang?"  Memang, apapun yang berhasil mendatangkan uang hampir pasti membuat hidup fana kita menjadi lebih mudah & membuka berbagai pilihan yang semula tidak tersedia.  Saya tidak memungkiri bahwa melimpahnya uang akan memuat kita gembira (tanpa memasukan perjuangan & pengorbanan ke dalam "persamaan"-nya ).  Namun meski uang dapat menjadi motif & motor Anda, meski harta dapat menjadi "gawang" & kegembiraan Anda, hanya terpenuhinya "calling"-lah yang akan membuat hidup Anda sempurna.  Aset Anda dapat meninggalkan Anda, namun "passion" Anda kekal adanya. Bahkan secara fana, passion Anda dapat terus hidup jauh setelah Anda menyelesaikan ziarah kehidupan Anda.

Bagaimana menemukan "calling" Anda?  Saatnya kembali mengabaikan ke-normalan dan beranikan diri Anda merenungkan hal ini:




"Membicarakan tujuan/guna/makna hidup adalah tidak relevan jika Anda tidak mempercayai bahwa diri Anda diciptakan.  Mencoba menemukan panggilan Anda adalah kesia-siaan jika Anda tidak menyadari bahwa ada yang memanggil Anda.  Pencarian Anda akan kesempurnaan hidup adalah retorika hampa belaka di balik kehampaan alam semesta jika Anda tidak menerima & mengijinkan diri Anda mengalami kesempurnaan, perjumpaan dengan Tuhan"


Memahami cinta Tuhan kepada kita, manusia adalah salah satu hal terdalam dan tersulit untuk dilakukan, bahkan meski kita mengalaminya setiap detik dalam hidup kita.  Bagaimana dengan Anda?  Itulah yang Saya alami.. setiap kali saya dibawa-Nya kembali mendekat, entah mengapa Saya merasa bahwa perjalanan hidup Saya dipindahkan kepada sesuatu yang lebih baik, meskipun sering kali Saya sendiri tidak mengerti sesuatu apakah itu dan ke manakah arah jalan tersebut.

Satu fakta yang Saya temukan, tidak ada orang "gila" yang memandang kehidupannya sendiri sebagai yang terpenting.  Mulai dari teroris yang sudah di "brainwash", sampai aktivis kemanusiaan atau para "philanthropist" (penderma besar), semua memandang suatu ide dan orang-orang di luar dirinya sebagai yang terpenting.
 

Bagi mereka yang telah "tergila-gila" untuk membahagiakan Tuhan & memperkaya sesama, poros dunia mereka telah berpindah tempat sehingga poros baru itu mampu memutar tabung "kehidupan" mereka yang lebih lapang, berisikan rejeki yang jauh lebih besar, purchase power yang lebih dahsyat, belas kasihan yang tak terkalahkan, hasilnya momen rotasi yang jutaan kali lebih besar, menelan rintangan apapun yang ada dalam lintasannya.  Rotasi dunia mereka yang nyaris tanpa "keakuan" ini mampu menciptakan "gravitasi" yang menarik & menaungi jiwa-jiwa lemah disekitarnya agar tidak melayang tak tentu arah. 


Sebelum meninggalkan dunia ini, alm. Christopher Reeve telah menjadi lebih dari sekedar pekerja seni peran dengan kenangan peran akbar yang berdebu & tersimpan dalam lemari.  Reeve dikenang sebagai pribadi yang kuat, tangguh dan memberikan semangat, persis seperti pahlawan yang ia perankan.  Hayden Christensen tetap berkarier dan menyelesaikan setidaknya 1 film layar lebar setiap tahun sejak usai perannya dalam Star Wars, ia juga menjadi bintang iklan berbagai produk.  Jim Caviezel tetap menjalani karier aktingnya, berbagai peran mash terus dipercayaan kepadanya, meski bukan yang terbaik dan terpopuler di mata manusia, Caviezel telah menjadikan kisah sengsara Kristus sebagai perannya dan kisah kuasa kebangkitan Kristus sebagai kisah utama dalam hidupnya.

Ketiga aktor tadi membuat keputusan besar dan menunjukkan setakaran besar campuran kegilaan, keberanian, dan iman.  Di area kehidupan manakah Anda perlu lebih "gila"?  Jika Anda mendambakan bisnis yang sukses, suatu profesi idaman, pasangan hidup, atau hal lainnya yang Anda yakini lebih penting bahkan dari kisah Anda sendiri, "larger than life",   saatnya berhenti melirik etalase luar, saatnya berhenti membolak-balik dompet & menghitung apakah Anda sanggup membayar harganya, saatnya meminta kepada Tuhan yang tidak hanya berperan tapi sungguh menjalani salib itu untuk mampu meniru "kegilaan" cinta-Nya.  


"Because just like Christ, The Firstborn, only the craziest live life to the fullest and furthermore embrace eternity."



Crazy Blogger,
Felix Zhao